Anemia menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Berdasarkan Riskesdas 2013, anak usia 5-14 tahun menderita anemia 26,4% dan usia 15-24 tahun sebesar 18,4%. Hal ini berarti sekitar 1 dari 5 anak remaja di Indonesia menderita anemia.
Anemia merupakan suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah lebih rendah dari batas normal.
Rematri atau remaja putri dikatakan anemia apabila Hb < 12 gr/dl. Seseorang menderita anemia biasanya ditandai dengan 5 L yaitu lesu, lelah, letih, lemah dan lunglai.
Menurut kemenkes tahun 2018, terdapat beberapa penyebab anemia pada remaja, yaitu:
Sejak tahun 2014, Kementerian kesehatan Indonesia menjalankan program suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri hingga saat ini sebagai salah satu intervensi spesifik dalam upaya penurunan stunting dan mengatasi anemia pada remaja.
Berikut informasi singkat terkait pencegahan anemia secara efektif berdasarkan kemenkes:
Materi by: KKN PPM UGM Puding Besar 2024