Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem imunitas. Infeksi virus ini mampu menurunkan kemampuan imunitas manusia dalam melawan benda–benda asing di dalam tubuh yang pada tahap terminal infeksinya dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum tentu membutuhkan pengobatan. Meskipun demikian, orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan seks berisiko danberbagi penggunaan alat suntik dengan orang lain.
Penting Mengetahui Cara Penularan HIV
HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, dan penting bagi kita untuk memahaminya agar dapat menghindari penularan virus ini:
- Hubungan seksual (anal dan vagina) tanpa kondom.
- Transfusi darah dan transplantasi organ dari orang yang terinfeksi HIV.
- Penggunaan jarum yang terkontaminasi/tidak steril.
- Transmisi dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya selama kehamilan, persalinan dan menyusui.
Namun, jangan sampai salah, HIV tidak menular melalui:
- Bersentuhan, berciuman, bersalaman dan berpelukan
- Berbagi peralatan makan dan minum
- Menggunakan kamar mandi bersama
- Berenang di kolam renang
- Gigitan nyamuk
- Tinggal serumah bersama ODHIV
Pencegahan HIV :
- Abstinence & Awareness
Tidak melakukan hubungan seksual sama sekali adalah cara pencegahan yang efektif dalam menghindari penularan HIV. Ini khususnya berlaku bagi remaja dan orang dewasa muda yang belum siap secara fisik dan emosional untuk terlibat dalam hubungan seksual.
Memperkuat skrining HIV bagi mereka yang berisiko tinggi, termasuk pekerja seks komersial, pengguna narkoba suntik, dan orang yang tinggal di wilayah dengan prevalensi tinggi HIV.
- Be Faithful
Setia pada satu pasangan adalah langkah pencegahan yang dapat mengurangi risiko penularan HIV.
- Condom & Circumcision
Menggunakan kondom saat berhubungan seksual berisiko dapat mencegah penularan HIV dan infeksi menular seksual lainnya.
Sirkumsisi atau sunat bagi laki-laki telah terbukti dapat mengurangi risiko penularan HIV dalam hubungan heteroseksual.
- No Drug & Safe Blood Sterile Equipment
Menghindari penggunaan narkoba, terutama narkoba suntik, dapat mencegah penularan HIV melalui jarum yang tidak steril.
Selalu menggunakan peralatan medis yang steril, terutama saat transfusi darah dan transplantasi organ, juga merupakan langkah pencegahan penting.
- Education
Memberikan informasi yang benar tentang HIV sangat penting untuk menyebarkan kesadaran mengenai risiko dan pencegahan HIV.
Kampanye edukasi harus mencakup informasi tentang tidak melakukan diskriminasi terhadap orang dengan HIV, pentingnya pengobatan ARV (Antiretroviral), dan pentingnya kepatuhan minum obat untuk menekan viral load dan mempertahankan kesehatan penderita HIV.
Pengobatan : Pengobatan ARV bertujuan untuk:
- Menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi
- Menurunkan risiko penularan HIV
- Menurunkan infeksi oportunistik
- Meningkatkan kualitas hidup
Contoh : Dolutegravir, Efavirenz, Etravirine, Nevirapine, Lamivudin, dan Zidovudin
Rerefeensi : Pencegahan, Pemeriksaan, dan Pengobatan HIV Untuk Kesehatan Optimal (kemkes.go.id)